Skip to content

Attendance System with Multi Factor Authentication

Cover

Aplikasi absensi online dengan menerapkan autentikasi sidik jari, One Time Password dan pencatatan titik GPS.

Sejak terjadinya pandemi virus COVID-19, pemerintah mulai menetapkan kebijakan untuk menerapkan metode Pendidikan Jarak Jauh bagi pendidikan dasar, menengah maupun tinggi. Metode ini mewajibkan pendidik untuk melakukan pemantauan peserta didik secara daring atau tanpa tatap muka dan kemudian dilaporkan kepada penyelenggara pendidikan. Salah satu cara untuk melakukan pemantauan adalah dengan mewajibkan peserta didik untuk melakukan absensi. Adanya mekanisme ini memunculkan beberapa masalah seperti kecurangan absensi, angka kehadiran kecil, sulit melakukan pemantauan. Hal ini kemudian mendorong beberapa peneliti untuk menyelessaikan masalah tersebut. Solusi yang dihasilkan ada pembuatan aplikasi absensi dengan menerapkan fitur fingerprint, GPS dan OTP.

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun aplikasi dengan melakukan integrasi fitur fingerprint, GPS, dan OTP. Aplikasi dibangun berbasis Android untuk memudahkan integrasi tiga fitur tersebut tanpa adanya penambahan perangkat. Aplikasi akan dirancang menggunakan metode pembangunan prototyping. Integrasi tiga fitur tersebut diharapkan dapat menyelesaikan masalah pada pelaksanaan absensi daring.

Judul penelitian

Rancang Bangun Aplikasi Absensi Peserta Didik Berbasis Android dengan Menerapkan Fingerprint Authentication, Global Positioning System, dan One Time Password.

Implementasi

Pada penelitian ini akan dibangun aplikasi absensi peserta didik. Aplikasi ini memiliki fungsi utama untuk menyediakan suatu sistem absensi daring yang baik dengan mengatasi permasalahan yang telah terdefinisikan. Permasalahan tersebut akan diatasi dengan menggunakan dua fitur utama pada aplikasi ini yaitu fingerprint authentication dan OTP. Dua fitur utama ini akan diintegrasikan langsung pada perangkat Android tanpa adanya perangkat tambahan.

Aplikasi dibangun dengan menggunakan metode pengembangan System Prototyping. Prototipe yang dirancang dalam dua tahap prototipe. Prototipe pertama merupakan aplikasi absensi versi 1.0 dengan menerapkan dua fitur utama, yaitu fingerprint authentication dan OTP. Sedangkan prototipe dua merupakan aplikasi absensi versi 2.0 dengan melakukan penyempurnaan prototipe satu berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh responden. Kemudian aplikasi absensi sebagai sistem merupakan aplikasi versi 2.1 yang merupakan pembangunan kembali aplikasi absensi berdasarkan prototipe kedua dan umpan balik yang diberikan oleh responden terhadap prototipe dua.

gambaran umum sistem

Berikut ini rancangan berupa Use Case Diagram.

use case diagram

Berdasarkan use case yang dibut, kemudian diturunkan menjadi beberapa activity diagram. Berikut adalah salah satu activity diagram untuk use case registrasi.

activity diagram

Setelah selesai perancangan, aplikasi kemudian dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java dan database menggunakan Firebase.

Evaluasi dilakukan dengan melakukan uji coba prototipe yang dilakukan oleh 20 responden yang merupakan taruna PoltekSSN. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerimaan atau tanggapan pengguna terhadap sistem yang telah dibangun. Evaluasi dilakukan dengan memberikan aplikasi kepada responden kemudian responden akan melakukan evaluasi dengan cara menjalan aplikasi. Evaluasi meliputi uji coba fitur yang telah dibuat dan tanggapan pengguna terhadap aplikasi.

Berdasarkan hasil scenario testing diketahui bahwa aplikasi absensi ini terbukti dapat menyelesaikan masalah yang didefinisikan pada latar belakang masalah. Aplikasi ini secara umum sudah diterima dengan baik oleh pengguna berdasarkan hasil evaluasi terhadap 20 responden dengan beberapa masukan. Aplikasi absensi menerapkan multifactor authentication yang merupakan otentikasi email dan password serta fingerprint terbukti berhasil mengurangi dampak pencurian data diri sesuai dengan skenario pertama. Aplikasi absensi juga berhasil mengurangi dampak kecurangan absensi sesuai dengan skenario pertama dengan menerapkan fitur verifikasi kode OTP secara otomatis oleh sistem. Dengan melakukan pencatatan lokasi absensi (pencatatan longitude dan lattitude) proses monitoring dapat dilakukan dengan baik, terlebih lagi pada proses PJJ.

Tangkapan Layar

  1. Halaman utama
    hamalan utama

  2. OTP yang dikirim sistem
    otp

  3. Push notification
    notifikasi

  4. Halaman verifikasi sidik jari
    fingerprint

Peneliti

  • Ido Baskoro

Supervisor

  • R. Budiarto Hadiprakoso
  • Nurul Qomariasih
  • I Komang Setia Buana